SKRINING Terduga TBC di Masyarakat, Dinkes Bersama Puskesmas dan Kader “KETUK PINTU” Masyarakat Kota Banjarmasin

jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat kedua setelah India dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan mengobati kasus tersebut Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan skrining terduga TBC di Masyarakat yang dilaksanakan setiap tahunnya.

Kegiatan ketuk pintu sendiri rutin dilakukan setiap tahunnya, dengan mengambil lokus atau tempat di puskesmas. Ada 6 puskesmas yang menjadi lokus ketuk pintu tbc pada tahun 2023 yaitu puskesmas cempaka putih, puskesmas sungai andai, puskesmas banjarmasin indah, puskesmas kuin raya, puskesmas teluk dalam dan puskesmas s parman dengan sampel pengambilan mencapai 500 sampel terduga tbc di wilayah kerja puskesmas tersebut.

Teknis Kegiatan ketuk pintu di masyarakat dengan memberikan pelatihan langsung kepada kader dengan melibatkan tenaga tim DOTS yaitu terdiri dari tenaga Dokter, petugas TBC, analis, farmasi dari puskesmas, dan tim dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Dan akan setelah itu akan melakukan skirining deteksi dini terhadap warga yang terduga TBC atau masalah kesehatan paru lainnya dengan mengumpulkan sampel dahak sedikitnya berjumlah 20 orang pada setiap kadernya, pada tahap selanjutnya sampel akan di uji oleh tenaga ahli melalui metode mikroskopis dan akan diumumkan kembali hasilnya segera setelah pemeriksaan.

Kegiatan ketuk pintu terduga TBC di masyarakat bertujuan untuk menskrining atau mendeteksi dini orang-orang yang terduga menderita TBC di kalangan masyarakat sehingga bisa menekan dan menurunkan angka resiko penularan dan memberikan pengobatan kepada pasien yang menderita TBC atau penyakit paru lainnya.

Sampai dengan triwulan pertama kegiatan ketuk pintu ini, dinas kesehatan kota banjarmasin sudah mencapai 24 persen dari data terduga TBC Di Kota Banjarmasin.(Nd/DBNews)