Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshari AZ, MA : Jangan Ada Lagi Perpecahan, Jaga Persatuan!
jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Menjelang Pemilu 2024, tokoh asal Barabai Kalimantan Selatan Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshari AZ, MA., mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, jangan ada lagi perbedaan yang membuat publik terkotak-kotak hanya gara-gara perbedaan pilihan politik.
Guru Besar dari UIN Antasari itu juga meminta semua elemen untuk mengubur istilah “cebong” dan “kampret”, menjadi persatuan Indonesia.
“Jangan ada lagi muncul perpecahan yang membuat masyarakat resah. Melalui event ini, kami mengajak masyarakat agar tidak ada lagi perpecahan, ujaran kebencian dan jangan ada lagi hoax,” ungkapnya via WhatsApp Minggu (4/6/2023).
Lebih lanjut, tokoh senior itu kembali menyerukan agar sesama anak bangsa bahu membahu menjaga persatuan, menjaga suasana sejuk karena hal itu sangat dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat, berbagai suku dan agama di Indonesia.
“Walaupun terdiri dari berbagai macam suku dan berdiam diberbagai macam pulau di Indonesia kita harus menjaga persatuan,” terangnya.
Apalagi menurut Hafiz, Hoax telah menjadi ‘senjata’ bagi kaum radikalisme untuk merusak mental dan moral bangsa melalui berita-berita bohong. Tidak hanya itu, hoax bahkan bisa membuat perpecahan antar anak bangsa yang bisa mengganggu persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Hoax sudah menyebar dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Bahkan banyak keluarga tak harmonis, perkawanan putus, dan terjadi kerusuhan di berbagai daerah akibat ‘termakan’ berita hoax. Karena itu kami mengimbau marilah kita sama-sama menggunakan media sosial (medsos) untuk hal-hal yang sifatnya sinergis dan edukatif, jangan saling memecah belah,” ujar mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum periode 2007-2012.
Sebagai warga negara, hendaklah tidak boleh lengah dan tetap waspada terhadap gerakan-gerakan yang disinyalir dapat memecah belah bangsa Indonesia.
“Kita tidak bisa pungkiri, saat ini ada berbagai aksi atau gerakan yang dilakukan oleh bagian atau oknum masyarakat dan mengarah bahkan mengarah merusak tatanan kehidupan masyarakat serta memecah belah bangsa dan negara kita ini,” ungkap Ulama Banjar ini. (Nd)