Dinkes Kota Banjarmasin Catat Ada 61 Kasus DBD Sejak Januari-Mei 2023

jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Sejak Januari hingga Mei 2033 lalu, tercatat sudah ditemukan sebanyak 61 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin.

Bahkan, tiga kasus diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Dr. M. Ramadhan., SE., ME., Ak., CA., mengklaim, bahwa kasus DBD mengalami penurunan hingga April 2023 lalu.

Pada Januari 2023, ditemukan 23 kasus DBD. Kemudian di bulan Februari turun menjadi 17 kasus dan Maret 7 kasus.

“Untuk April menurun kasusnya menjadi 5 kasus, Terakhir laporan yang diterima di bulan Mei ada 9 kasus,” kata Ramadhan, kepada jelajahkalimantannews.com via WhatsApp, Senin (12/6/2023) malam.

Sementara itu Dwi Atmi, Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan kota Banjarmasin, mengatakan, untuk DBD memang ada hubungannya dengan cuaca. Ketika masyarakat belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya, sampah terutama bekas minuman yang dibuang sembarangan pada musim hujan akan terisi air, lalu air hujan dalam bekas minuman adalah air bersih. Dan ini sangat disukai nyamuk Aides Agypti yang bisa berkembang biak disitu, ungkapnya. Padahal nyamuk ini sebagai perantara penularan penyakit DBD, sehingga ketika ada yang sakit DBD mudah sekali ditularkan oleh banyaknya nyamuk tersebut, jelasnya.

Untuk mengantisipasi ini Dwi Atmi menghimbau yaitu kunci pencegahan penyakit DBD adalah membersihkan lingkungan dari sampah agar tidak digunakan untuk berkembang biak nyamuk terutama nyamuk Aedes Agypti.

Membersihkan lingkungan dari sampah untuk mencegah DBD sering kita sebut sebagai PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk, pungkasnya. (Nd)