Masih di Fasilitasi Julak Rossi, Pengobatan Tradisional Gratis Pangkalima Bangkirayen Disambut Antusias Warga Banjarbaru   

jelajahkalimantannews.com, Banjarbaru – Pengobatan tradisional secara gratis dengan metode pijat atau urut, dilakukan oleh Eda Steven Lalung di jalan Bina Satria Gg Mataraja Gt Jingah Loktabat Utara Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Bakti sosial ini disambut antusias oleh ratusan warga.

Ratusan warga pada Sabtu (23/9/2023) memenuhi halaman rumah Albert Riduanto Simarmata. Warga datang untuk mengikuti pengobatan tradisional secara gratis yang dilakukan oleh Eda Steven Lalung (Pangkalima Bangkirayen), warga asli Bangkirayen Tamiang Layang Provinsi Kalimantan Tengah.

Kegiatan pengobatan yang dilakukan dan di Fasilitasi H.M Rosehan Noor Bahri S.H atau Julak Rossi (Jalan Umum Lancar Akibat Kedatangan Rosehan Sang Idola) tidak dipungut biaya (gratis) selama 2 hari dari Tanggal 22 sd 23 September 2023.

Pengobatan tradisional oleh Eda Steven Lalung menggunakan metode pijat atau urut, seperti dilakukan Ida Dayak. Dalam praktiknya, Eda Steven Lalung memijat pasiennya menggunakan minyak urut berwarna merah yang disebut bernama minyak Dayak Maanyan.

Menariknya, Eda Steven Lalung sama sekali tak memungut biaya pengobatan pasien.

Dia hanya menjual minyak racikannya sendiri dengan harga Rp 50.000 per botol.

Tak ayal jika pasiennya datang dari mana saja dan ingin bertemu Eda Steven Lalung agar bisa mendapatkan kesembuhan.

Eda Steven Lalung yang sudah menggeluti pengobatan tradisional sejak kecil mengatakan, sebagian besar pasien yang diobati adalah pasien dengan penyakit stroke, tidak bisa berjalan atau lumpuh, serta tidak bisa berbicara atau bisu dan lainnya.

Pria berusia 40 tahun an lebih yang sudah melakukan pengobatan tradisional gratis di beberapa titik di Pulau Kalimantan ini menyebut, tingkat kesembuhan dari metode pengobatan tradisional yang dilakukannya mencapai 89 persen.

Bakti sosial ini dilakukan bekerjasama dengan Albert Riduanto Simarmata.

Albert Riduanto Simarmata mengatakan, kegiatan dilaksanakan selama dua hari, dengan jumlah peserta mencapai 300 orang lebih per harinya. Bahkan warga yang datang berobat tidak hanya dari kota Banjarbaru, melainkan ada yang dari luar provinsi.

Albert menambahkan, jika warga yang datang mendaftarkan diri untuk berobat terus bertambah, tidak menutup kemungkinan waktu kegiatan pengobatan tradisional gratis ini akan diperpanjang.

“Pengobatan alternatif ini merupakan kegiatan kemanusiaan yang diperuntukan bagi warga sekitar kota Banjarmasin,” ujar Hj Hasni S.H.,salah satu tim support usai kegiatan.

Pada kesempatan ini Hj Hasni S.H., mengatakan pengobatan gratis dari Eda Steven Lalung (Pangkalima Bangkirayen) bisa mengurangi beban masyarakat

“Kita ingin hadir mengurangi beban masyarakat, saya harap ini bisa meringankan beban masyarakat,” katanya.

“Sebanyak 20 orang yang tergabung dalam kegiatan ini diturunkan,” katanya.

Dalam kegiatan itu, kata Hj Hasni kegiatan pengobatan alternatif ini diikuti sebanyak ribuan lebih warga sekitar Banjarmasin.

“Kami berani turun gunung untuk melakukan pengobatan alternatif medis ini kata Hj Hasni S.H.

Eda Steven Lalung mengaku sangat berterima kasih kepada Bapak Rosehan dan Bapak Albert berkat memfasilitasi pengobatan alternatif yang spektakuler dan sangat bermanfaat bagi masyarakat warga Banjarbaru dan sekitarnya.

“Di tengah warga yang sedang mengalami pasca pandemi termasuk Kota Banjarbaru tetapi Bapak Rosehan dan Bapak Albert mampu memfasilitasi kegiatan yang begitu luar biasa untuk masyarakat kota Banjarbaru,” puji Pangkalima Bangkirayen ini.

Sementara pasien stroke selama 1 tahun, Andi Tulus Duga anggota Polres Banjarbaru saat disambangi awak media mengatakan, “Alhamdulillah terbukti dan mengaku kagum pada pengobatan viral Eda Steven Lalung.

“Ini ajaib. Ini salah satu bentuk kearifan lokal yang saya lihat sudah viral dan merupakan tradisi yang unggul,” kata anggota Polri Banjarbaru ini dalam video wawancara.

“Buat teman-teman khusus anggota Polri yang sakit seperti saya beliau berpesan mencoba pengobatan tradisionalnya Eda Steven Lalung,” pesannya.  (Nd)