Puluhan Miliar untuk Infrastruktur, Tapi Warga Banjarmasin Terusik, Garis Tebal Getaran Ekstrem di Jalan Nasional

oplus_18

JELAJAH KALIMANTAN NEWS, BANJARMASIN – Meski pemerintah pusat telah mengucurkan puluhan miliar rupiah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk perbaikan infrastruktur, pengguna Jalan Trans Kalimantan di Jalur S. Parman depan Makodim 1007 Banjarmasin menghadapi masalah. Garis tebal yang dipasang di jalan ini, yang diduga berada di bawah pengelolaan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XI Kalimantan Selatan, telah menyebabkan getaran ekstrem yang mengganggu warga.

Kaca Ruko Pecah

Ketua RT.03 Kelurahan Belitung Utara, Muliyani, mengungkapkan bahwa pemasangan garis tebal, yang bertujuan untuk mengurangi kecepatan dan meningkatkan keselamatan, malah menimbulkan masalah baru. “Getaran dari garis tebal ini sangat kuat, menyebabkan kaca toko retak, dan terasa hingga ke rumah warga, terutama di malam hari,” jelas Muliyani dalam surat pernyataannya.

Warga RT.03 meminta pihak terkait, termasuk Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Kota Banjarmasin, untuk segera mencari solusi atas dampak getaran ini. “Kami memahami tujuan pemasangan garis tebal, namun kami harap ada langkah perbaikan untuk mengurangi dampak getaran yang mengganggu kenyamanan kami,” tambah Muliyani.

(Ruko yang Terdampak)

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah atau BPJN XI Kalimantan Selatan mengenai keluhan ini. Warga RT.03 berharap keluhan mereka mendapat perhatian serius dan tindakan segera demi mengembalikan kenyamanan dan kesejahteraan mereka.(Nd_234)