Kota Seribu Sungai di Ujung Tantangan: Banjarmasin, Antara Citra Global dan Kabel Semrawut
JELAJAH KALIMANTAN NEWS, BANJARMASIN — Sebagai ikon yang dikenal dengan julukan “Kota Seribu Sungai,” Banjarmasin diharapkan tampil sebagai kota yang rapi, bersih, dan aman. Lebih dari sekadar pusat aktivitas lokal, kota ini memegang peran penting dalam mencerminkan citra Indonesia di mata dunia. Namun, berbagai permasalahan tata kota dan infrastruktur masih menjadi tantangan besar yang belum terselesaikan.
Praktisi Hukum,Taufik Machfuyana, S.Hut., S.H., M.H., menyoroti salah satu isu utama yang mencolok: semrawutnya kabel udara yang mendominasi langit Banjarmasin. Kabel-kabel tersebut, kebanyakan berupa fiber optik, tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga berpotensi membahayakan pengguna jalan, terutama ketika kabel rusak dan menjuntai. Ditambah lagi dengan banyaknya tiang listrik yang berdiri tidak beraturan, situasi ini menciptakan kesan tata kota yang jauh dari ideal.
Taufik menyebutkan dua faktor utama yang menyebabkan kekacauan ini. Pertama, penataan infrastruktur yang kurang terencana, di mana pembangunan tiang listrik dan kabel utilitas sering diduga secara asal-asalan tanpa memperhatikan aspek estetika dan keselamatan. Kedua, belum ada regulasi yang memberikan sanksi tegas kepada perusahaan pemilik kabel utilitas, sehingga mereka seringkali lalai dalam merawat dan menata kabel, ucap Advokat Senior ini.
Jika tidak ditangani dengan serius, kondisi ini dapat memperburuk kualitas hidup warga Banjarmasin dan mencoreng citra kota di tingkat Nasional. Reformasi tata kelola infrastruktur, perencanaan kota yang lebih matang, serta penegakan hukum yang kuat terhadap pelanggaran utilitas menjadi langkah krusial. Dengan begitu, Banjarmasin dapat benar-benar menjadi kota yang indah, aman, dan nyaman sesuai dengan julukannya sebagai “Kota Seribu Sungai” yang membanggakan.(Nd_234)