Dekan Fakultas Perikanan ULM Dorong Kolaborasi, Kelola Mangrove, dan Pacu Inovasi Akreditasi Internasional
Jelajah Kalimantan News, Banjarmasin – Dr.Ir. H.Untung Bijaksana M.P, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ULM, yang juga alumni Fakultas Perikanan dan Ketua Purna Paskibraka Indonesia Provinsi, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektoral dan pengelolaan sumber daya alam untuk membangun masa depan bangsa. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan komitmennya untuk memajukan sektor perikanan dengan berbagai terobosan.
Dr.Ir. H.Untung Bijaksana M.P, Wakil Dekan Akedemik didampingi Dr. Hj. Indira Fitriliyani, S.Pi., M.Si. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan) sebagai Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ULM dan Ira Puspita Dewi, S.Kel., M.Si. (Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan), menanggapi berita Ambisi dan Krisis di ULM: Mengurai Konflik dan Harapan Kebangkitan Kampus Tertua di Kalimantan, “Kita harus menghapus sekat-sekat kesukuan, karena tantangan yang kita hadapi semakin besar. Sebagai bagian dari NKRI, kita harus bersama-sama membangun WNI yang lebih kuat dan berprestasi,” tegasnya.
Dr.Ir. H.Untung Bijaksana M.P ;
Pengelolaan Mangrove dan Produksi Kepiting Soka
Salah satu fokus utama fakultas adalah pengelolaan 611 hektar kawasan mangrove yang ditugaskan oleh Kementerian. Kawasan ini dirancang menjadi mercusuar pembangunan masyarakat pesisir. Dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan memulai produksi kepiting soka (tanpa cangkang) dan pembesaran bandeng di wilayah Teluk Tamiang Kotabaru, yang diharapkan menjadi penopang ekonomi lokal.
Selain itu, fakultas bekerja sama dengan Polda Kalsel, Pemprov Kalimantan Selatan, Kabinda, dan sektor swasta untuk mendukung peternakan sapi melalui penanaman rumput gajah di Sungai Riam Pelaihari. Sebanyak 200 ekor sapi telah menjadi cikal bakal program keberlanjutan di wilayah tersebut.
Kolaborasi dan Akreditasi Internasional
Diketahui, Rektor ULM Prof. Dr. Ahmad, S.E., M.Si., Sebagai Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Se Indonesia Timur dan Ketua Konsorsium Universitas Borneo, ini juga mendorong universitas-universitas di wilayah tersebut untuk meningkatkan kolaborasi dalam penelitian. Berkat upaya ini, beberapa program studi telah meraih akreditasi internasional dengan peringkat Asia di bawah 10 besar, sehingga siap berkolaborasi dengan universitas di wilayah tersebut
“Kami ingin penelitian ini berdampak lebih besar melalui kolaborasi. Apalagi Kalimantan Selatan dikenal sebagai ‘raja makan ikan’, jadi sektor perikanan harus terus berkembang,” tambahnya.
Program KKN Tematik dan Pengembangan Kampus di Kotabaru
Dalam waktu dekat, 250 mahasiswa akan diberangkatkan untuk program KKN tematik di Tanah Bumbu, yang bertujuan membina desa-desa binaan. Program ini menjadi langkah konkret untuk membawa dampak positif bagi masyarakat lokal.
Di sisi lain, fakultas sedang mempersiapkan pembukaan lima program studi di luar kampus utama, termasuk di Kotabaru. Upaya ini diharapkan dapat mendekatkan layanan pendidikan dengan masyarakat pesisir dan meningkatkan daya saing nasional di sektor perikanan.
Harapan untuk Masa Depan
“Fakultas kami terus berusaha menjadi pusat unggulan di bidang akuakultur, teknologi hasil perikanan, hingga sosial ekonomi kelautan. Dengan dukungan berbagai pihak, kami optimistis bisa membawa kemajuan besar di masa depan,” tutupnya.
Catatan:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan terus menjadi penggerak inovasi, kolaborasi, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia Timur, dengan semangat membangun SDM yang unggul dan berdaya saing global. (Nd_234)