Bantah Tudingan Hedon, Kerabat AKP Agnis Juwita : Polwan Cantik ini Dikenal Sederhana dan Segudang Prestasi
jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Sosok AKP Agnis Juwita Manurung yang merupakan Kasat Lantas Polres Malang viral di media sosial karena diduga pamer gaya hidup mewah.
Belakangan masyarakat tengah gencar menyoroti perilaku pejabat publik yang memiliki gaya hidup mewah atau hedonis.
Sudah beberapa pejabat publik disorot mulai dari Ditjen Pajak, Kepala Bea Cukai, Sekda Provinsi, hingga dari soal tas, kacamata yang dikenakannya jadi perbincangan hangat, lantaran disebut-sebut branded dan berharga mahal.
Hingga akhirnya dia harus berurusan dengan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pada Senin, 27 Maret 2023.
Belakangan terungkap, AKP Agnis adalah perwira polisi asal Banjarmasin Kalimantan Selatan. Polwan kelahiran Banjarmasin 1992 itu tercatat lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2013.
Viralnya AKP Agnis di media sosial sudah pasti mengejutkan sahabatnya yang tahu sebenarnya latar belakang polwan yang satu ini “Setahu saya Agnis orang yang sederhana. Saya kenal dia sedari kecil,” ujar Alex, saat ditemui di kediaman ibu Agnis di Komplek Dharma Praja, Banjarmasin, Selasa (28/3/2023).
Alex adalah sahabat dekat Agnis di kampung halamannya. Dia mengenal polwan bujangan berusia 30 tahun itu sejak masih SD.
“Kami sahabat sejak kecil. Saya sudah menganggapnya sebagai kerabat. Soal berita Agnis ini membuat saya kaget. Karena saya tahu orangnya seperti apa,” ucapnya.
Dari mulut Alex lah latar belakang Agnis terungkap. Dia adalah seorang yatim sejak kecil. Sang ayah meninggal saat dia duduk di bangku kelas 6 SD.
Sejak saat itulah, dia hanya tinggal bersama ibu, dan seorang kakak laki-laki. “Ayahnya meninggal tahun 2004. Ibunya seorang diri membesarkan kedua anaknya, dengan menjadi pegawai asuransi serta nyambi jualan pisang goreng dan es di sekolahan,” beber Alex.
Rumah Agnis memang hanya selemparan batu dari SMAN 7 Banjarmasin. Jaraknya tak jauh. Persis di belakang sekolah. Di situlah sang ibu mencari uang tambahan dengan berjualan es dan pisang goreng, untuk membiayai hidup kedua anaknya.
Di sisi lain, SMAN 7 boleh dibilang salah satu sekolah favorit di Banjarmasin. Agnis juga tercatat sebagai alumni di sekolah itu. Dia lulus di 2010.
“Anaknya memang pintar dari dulu. Sekolahnya unggulan semua dari SMP sampai SMA,” terang Alex.
Karena itulah Alex tak heran jika sahabatnya itu bisa lulus di akademi kepolisian, hingga menjadi polwan dengan jabatan Kasatlantas Polres Malang sekarang.
“Setahu saya setelah lulus dari Akpol dia langsung ditugaskan di Malang. Walau jauh, dia sering jenguk ibunya di Banjarmasin. Ke makam ayahnya juga nggak pernah ketinggalan,” ungkap Alex.
Selain itu, Alex sebagai sahabat dekat rupanya juga mengantongi data prestasi yang diperoleh Agnis selama menjadi polwan.
Diantaranya Juara 1 Kategori Giat Preventif Ops Zebra Semeru 2022. Meraih penghargaan Kategori Pengendalian Terbaik Kawasan Tertib Lalu Lintas, dan ketiga penghargaan Analisi dan Evaluasi Kinerja Ditlantas.
Kemudian mendapat penghargaan dalam pengungkapan kasus tabrak lari periode TW IV tahun 2022, serta Ksatlantas mendukung maksimal kegiatan 1 abad NU di Kabupaten Malang.
Menurut Alex, gaya hidup hedon yang disematkan terhadap sahabatnya itu terlalu berlebihan. Dia mengatakan, toh jika Agnis memiliki barang branded adalah hal wajar, selama itu tidak melampaui batas kewajaran.
“Agnis masih bujang, lain halnya susah berumah tangga. Duitnya pasti bisa dikumpulkan untuk beli barang yang dia mau. Bila disebut Hedon, menurut saya aneh.
“Rumahnya saja sederhana di Dharma Praja. Saat banjir melanda Banjarmasin rumahnya juga ikut kebanjiran. Kalau duitnya banyak pasti sudah pindah,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana dalam keterangannya, juga menjelaskan soal barang mewah dalam video AKP Agnis.
“Hari Jumat itu kami sudah dilapori oleh yang bersangkutan. Jadi yang bersangkutan sudah melaporkan ke kami ada akun baru yang posting video narasi framing tentang yang bersangkutan,” terang AKBP Putu Kholis Aryana.
Menurut Putu, narasi berikut barang-barang yang ada di dalam video tersebut tidak sama. Hal itu, kata Putu, berdasarkan pengakuan AKP Agnis. Ternyata memang barang-barang yang dimiliki berbeda, tidak sama mereknya, tidak seperti yang digambarkan di video itu,” ungkapnya.
Selanjutnya, Putu menjelaskan bahwa yang bersangkutan memiliki bukti berupa foto pembanding.
“Ada yang memang dia beli sendiri seperti sandal tetapi bukan merek luar negeri, tapi merek dalam negeri yang mirip dengan itu,” terang Putu Kholis.
“Kemudian juga ada barang-barang seperti tas yang merupakan milik temannya pinjam pada saat kegiatan menghadiri acara resepsi, atau acara dengan teman,” lanjutnya.
Putu Kholis menambahkan mengenai barang lain seperti sepeda yang juga yang dipinjam dari rekan di Malang. Untuk tas juga ada yang berasal dari orangtua AKP Agnis.”Itu pun asli atau tidaknya disampaikan dengan bukti-bukti melalui klarifikasi di Polda,” tuturnya. (Rilis)