Bruce Lee: Dari Anak Chinatown ke Ikon Bela Diri Dunia

Screenshot_2025-01-29-07-10-23-54_f598e1360c96b5a5aa16536c303cff92~2

Jelajah Kalimantan News, USA -San Francisco, 27 November 1940, menjadi saksi kelahiran seorang legenda, Bruce Lee, di Rumah Sakit Chinatown. Lahir dari pasangan Lee Hoi-chuen, seorang aktor opera Kanton, dan Grace Ho, yang berasal dari keluarga kaya di Hong Kong, Bruce Lee tumbuh bersama dua adik laki-lakinya, Peter Lee dan Robert Lee.

Bakat seni peran Bruce Lee muncul sejak dini. Di usia 3 tahun, ia sudah tampil dalam film Golden Gate Girl (1944) di Hong Kong. Dua tahun kemudian, ia kembali berakting dalam The Birth of Mankind (1946). Pada 1959, Bruce Lee pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan dan mulai mengeksplorasi dunia bela diri.

Di usia 13 tahun, Bruce memulai pelatihan Wing Chun di bawah bimbingan Yip Man, guru bela diri terkenal. Ia kemudian menciptakan aliran bela diri unik, Jeet Kune Do, yang memadukan berbagai teknik bertarung. Kariernya di dunia hiburan Amerika Serikat dimulai lewat serial TV The Green Hornet (1966). Popularitasnya meroket dengan film seperti The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), hingga Enter the Dragon (1973), yang mengukuhkan namanya sebagai ikon global.

Dalam kehidupan pribadinya, Bruce menikahi Linda Emery pada 1964 dan memiliki dua anak, Brandon Lee dan Shannon Lee. Selain seni bela diri, ia juga mendalami filsafat dan menulis buku tentang kehidupan dan pertarungan.

Sayangnya, dunia kehilangan Bruce Lee terlalu cepat. Pada 20 Juli 1973, ia meninggal di usia 32 tahun akibat reaksi obat di Hong Kong. Meski telah tiada, warisan Bruce Lee tetap hidup. Ia dianggap sebagai salah satu praktisi bela diri paling berpengaruh yang menginspirasi banyak tokoh, termasuk Jackie Chan dan Jet Li. Hingga kini, ia tetap menjadi simbol keberanian dan dedikasi dalam budaya populer. (*/Nd_234)