Fee Based Income BSI Tumbuh 34% year on year

IMG-20250107-WA0015

Jelajah Kalimantan News, Jakarta –  Pendapatan berbasis fee (fee based income/FBI) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus bertumbuh. Per November 2024 BSI memperoleh FBI Rp4,99 triliun, tumbuh 34% year on year dibandingkan posisi November 2023 sebesar Rp3,73 triliun. Fee based ratio BSI juga bertumbuh di mana per November 2024 Fee based ratio naik ke level 18,04% dibandingkan 15,64% per posisi November 2023. Saat awal merger 2021 fee based ratio BSI sekitar 14,76%.

“Potensi penumbuhan FBI BSI masih sangat besar, di bank besar fee based ratio bisa mencapai diatas 20%”. kata Direktur Keuangan dan Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho, Selasa (7/1/2025).

Saat ini BSI fokus menumbuhkan produk berbasis emas termasuk pembiayaan gadai, cicil emas dan Tabungan emas serta Tabungan haji. Fee based dari produk gadai dan cicil emas secara masih berada pada posisi tertinggi dengan total Rp834 miliar dengan pertumbuhan 24% year on year dan berada pada posisi kedua setelah fee based dari kegiatan treasury dan financial international dengan total Fee based Rp809 miliar dengan pertumbuhan 127,5% year on year.

Pertumbuhan fee based dari sisi digital juga termasuk mencatatkan pertumbuhan tinggi mencapai 25% year on year dengan total Rp659 miliar. Secara perlahan transformasi digital mulai membuahkan hasil dari sisi pendapatan berbasis fee.

Lebih lanjut Ade menjelaskan BSI masih akan meningkatkan fee based dengan terus melanjutkan transformasi serta fokus pada produk holding ratio melalui produk champion.

“Kami harapkan dengan adanya new super app BYOND by BSI serta strategi lain, kami dapat menumbuhkan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya dapat memenuhi bottom line atau laba bersih Perusahaan”.

Saat ini BSI terus menyosialisasikan new super apps BYOND by BSI kepada masyarakat dengan menawarkan UI/UX serta security lebih unggul karena berbasiskan teknologi terkini.

Hingga Desember jumlah downloader aplikasi BYOND by BSI telah mencapai di atas 2 juta dengan jumlah nasabah BSI di atas 20 juta.

“Kami yakin dengan nasabah yang terus bertumbuh, maka sangat potensial menumbuhkan kinerja yang sehat dan sustain”. ujar Ade.

Photo: Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho