Kasus Diabetes di Banjarmasin Disorot, Tertinggi di Kecamatan Banjarmasin Tengah

jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Kota Banjarmasin, berdasarkan data Dinkes, masih merupakan daerah dengan jumlah kasus tertinggi di kalsel, yakni 469 kasus baru, karena tingginya skrining dan deteksi dini yang dilakukan oleh Puskesmas dan Dinkes,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Dr. M. Ramadhan., SE., ME , Ak., CA, Kamis (11/5/2023)

Karenanya, M Ramadhan menyebut kasus Diabetes harus menjadi perhatian khusus. Sebab, isu kesehatan ini kerap menimbulkan kejadian luar biasa dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi.

Adapun daerah yang paling banyak ditemukan kasus Diabetes menurut Ramadan ada di Kecamatan Banjarmasin Tengah.

“Tertinggi di Kecamatan Banjarmasin Tengah,” ungkapnya.

Penyebab Diabetes

Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang. Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk otak. Namun jika kadar glukosa berlebih, bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah atau diabetes.

Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Diabetes

Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol (faktor alami/bawaan).

1. Faktor Penyebab yang Tidak Bisa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan)

Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat diubah, yang di antaranya adalah:

Faktor Usia

Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek utama terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula darah secara teratur.

Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir

Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko menyebabkan anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500 gram, maka ada risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.

Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes

Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya diabetes pada seseorang.

2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau Dikontrol

Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang, beberapa diantaranya adalah:

Kebiasaan Merokok

Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit diabetes. Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.

Obesitas atau Kegemukan

Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.

Pola Makan Tak Sehat

Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.

Jarang dan Malas Berolahraga

Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko untuk terkena diabetes.

Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes

Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai bagian dari faktor yang bisa dimodifikasi.

Tingginya Kadar Kolesterol

Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari 250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar kolesterol adalah satu hal yang penting.

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi, serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas. Karena gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi. Untuk memastikan bahwa seseorang apakah mengidap diabetes atau tidak maka perlu diagnosis dokter melalui cek darah.

Langkah Dinkes, menurut m. Ramadhan

1. Melalui pemberdayaan masyarakat dengan membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM, sebagai upaya terdepan pencegahan dan pengendalian PTM termasuk DM

2. Penatalaksanaan diabetes mellitus dengan Empat pilar yaitu edukasi, terapi nutrisi, aktifitas fisik dan farmakologi.

3. Sosialisasi dan menghimbau seluruh masyarakat untuk menerapkan perilaku CERDIK. CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres. (Nd)