Momen PSMTI, Arifin Suritiono: PSMTI Tidak Berpolitik Praktis dan Berafiliasi Kepada Partai Tertentu, Tapi Sebagai Pribadi Mempunyai Hak Memilih dan Dipilih
jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Rapat kerja nasional Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ke-19 yang digelar Himalaya Ballroom HBI Banjarmasin, Kamis, Jumat dan Sabtu 25-27 Mei 2023 banyak dihadiri pengurus PSMTI mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Mereka hadir secara tatap muka. Untuk yang hadir secara tatap muka ini merupakan pengurus PSMTI seluruh Indonesia dengan jumlah yang diundang terbatas dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dari pengurus yang hadir itu mereka yang mewaliki marga-marga Tionghoa di Indonesia mengucapkan selamat Rakernas ke-19 kepada PSMTI.
Dalam kesempatan itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Herman Chandra menyampaikan bahwa PSMTI merupakan wadah organisasi bagi etnis atau suku Tionghoa yang lahir dan tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Organisasi PMSTI sendiri baru lahir di Indonesia pada 28 September 1998, yang didirikan oleh Brigjen Pol (Purn) Dedi Yusuf.
“Diharapkan, hadirnya PMSTI di Kalimantan Selatan bisa menjadi bagian penting dalam membantu pemerintah membangun Kalimantan Selatan, baik dari sisi ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Hadirnya PSMTI di Kalimantan Selatan tidak lain untuk menjaga kearifan budaya lokal dan silaturahmi antar suku bangsa yang sudah lama terjalin baik hingga saat ini.
Herman Chandra mengatakan, PSMTI yang bersifat sosial, budaya dan kemasyarakatan berperan sebagai wadah komunikasi, interaksi, penyerap serta penyalur aspirasi suku Tionghoa di Indonesia dengan lembaga negara, instansi pemerintah, organisasi dan komponen masyarakat lain.
Kata dia, suku Tionghoa adalah bagian warga negara Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban sama dengan suku asli di Indonesia, khususnya di Kalsel, untuk ikut membangun bangsa dan negara serta daerah menuju masyarakat adil dan makmur.
“Kami warga Tionghoa yang tergabung di sini adalah 100 persen keturunan Indonesia. Diharapkan melalui wadah ini bisa semakin mempersatukan dan memperat hubungan kekeluargaan warga Tionghoa dan suku yang ada di Kalsel,” tuturnya.
PSMTI Kalsel berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar negara, serta menjaga kekerabatan sosial di tengah-tengah masyarakat agar tetap lestari dalam keberagaman budaya dan suku bangsa.
Tentu PSMTI juga akan senantiasa berkarya dan bersinergi membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan dan memajukan perekonomian di Kalsel.
“Mari saling mendukung dan bekerjasama demi daerah yang kita cintai ini,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia sekaligus Ketua Harian PSMTI Kalsel, Arifin Suritiono,menuturkan bahwa pihaknya selama ini telah cukup memberikan kontribusi, terutama di bidang sosial. Contohnya, ketika Indonesia termasuk Kalsel diperhadapkan wabah Covid-19 pada 2020 lalu, pihaknya begitu intens memberikan bantuan APD di rumah sakit yang ada di Kalsel. Tak hanya itu, bantuan sosial pun turut diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak ekonomi.
Lanjut Arifin menegaskan, PSMTI tidak berpolitik praktis dan berafiliasi kepada partai tertentu, tapi sebagai pribadi mempunyai hak memilih dan dipilih.
Di dalam visi misi PSMTI, katanya kita harus ikut serta dalam arus besar pembangunan Indonesia. Sebab etnis Tionghoa merupakan salah satu bagian dari Indonesia yang harus melakukan kerja nyata dan karya nyata.
Inilah salah satu yang bisa PSMTI lakukan sebagai salah satu organisasi sosial yang selama ini berkecimpung di tengah masyarakat. Amanah dari visi misi PSMTI kita jalankan dengan aktif bahwa etnis Tionghoa harus berbuat dan mengisi kemerdekaan dengan karya dan kerja nyata, baik di pemerintahan maupun di legislatif.
Ia berharap, kedepannya PSMTI terus hadir memberikan andil dan manfaat besar bagi masyarakat Kalsel, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan budaya serta membangkitkan gairah pertumbuhan ekonomi UMKM yang nantinya berdampak nasional dan dunia.
“Kami ingin menjadi bagian dari lokomotif pertumbuhan ekonomi dan sosial di tengah-tengah masyarakat Kalsel,” tukasnya. (Nd)