Proyek Drainase di Banjarmasin Barat Menuai Kritik: Warga Keluhkan Minim Koordinasi dan Dampak Negatif

oplus_2

oplus_2

JELAJAH KALIMANTAN NEWS, BANJARMASIN — Proyek pembangunan drainase di RW 03, RT 28 dan RT 33, Jalan Dahlia, Kecamatan Banjarmasin Barat, menjadi pusat perhatian setelah menuai kritik dari warga setempat. Diduga Pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh CV. Kanca Mulia Abadi dengan nilai kontrak Rp484.625.000 dari APBD Kota Banjarmasin ini dinilai minim koordinasi dan menimbulkan berbagai masalah teknis serta sosial.

Iswanto Ketua RW 03 menyebut proyek yang dimulai sejak 9 September 2024 ini tidak melibatkan perangkat lingkungan dalam perencanaan. “Proyek sering dimulai dari titik yang tidak sesuai prioritas, bahkan menyebabkan genangan air di lokasi tertentu,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Yusuf Indrajaya Ketua RT 28, yang mengeluhkan buruknya penanganan selama pengerjaan. Ia menjelaskan bahwa banyak pipa air warga bocor akibat penggalian, namun perbaikan berjalan lambat. “Kami bahkan harus membangun jembatan sementara sendiri untuk akses warga, karena pihak kontraktor tidak menyediakan,” tegasnya.

Masalah lain yang mencuat adalah penempatan material proyek yang sembarangan hingga menghalangi akses rumah warga, tanpa izin. Ketua RT juga mempertanyakan kualitas pengerjaan, seperti besi drainase yang tidak sesuai spesifikasi, serta kerusakan struktur akibat alat berat yang belum diperbaiki.

Linda Ketua RT 33 mengatakan, wilayah ini menjadi lokasi beberapa usaha seperti katering, warung, dan laundry yang bergantung pada pasokan air. Namun, permasalahan infrastruktur seperti kebocoran air dan terbatasnya ruang untuk truk pengantar barang kerap menjadi penghambat operasional

Warga meminta kontraktor segera melakukan perbaikan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin lebih tegas dalam pengawasan. “Kami tidak menolak pembangunan, tapi pelaksanaannya harus benar dan tidak merugikan masyarakat,” tegas Ketua RW 03.

Proyek ini memiliki masa pelaksanaan selama 90 hari kalender, dengan pengawasan dari CV. Topaz Teknik. Warga berharap pemerintah segera mengevaluasi proyek ini dan memperbaiki koordinasi untuk mencegah masalah serupa dimasa depan. (Nd_234)