Sutjipto: Pengusaha itu Paling Tidak Bisa Menguasai Penjualan dan Mengelola Keuangan
jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Beberapa hari yang lalu, Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Banjarmasin Banjarbaru Sutjipto, kedatangan tamu yang luar biasa, yaitu Ustadz Hari Soul Putra, Managing Director WealthFlow 19 Technology / Founder Startup TraveLearn.co.id & Aktivis Gaya Hidup Sehat Keuangan.
Sutjipto, yang juga pemilik Cv Banjar Indah menyebutkan, pertemuan yang tidak direncanakan karena Ustadz Hari yang sedang menikmati lebaran di kampung halaman istrinya di kawasan Pengambangan.
Disebutkan, pembicaraan tentang Tata Kelola Keuangan yang harus dikelola dengan baik oleh UMKM, Karyawan maupun Bisnis Owner. Karena ada yang kerja di Perbankan, tapi tidak mengerti keuangan karena sebagai penikmat. Ada yang membelanjakan uangnya dengan kartu kredit, tapi tidak bisa menyelesaikan masalah. Sehingga harus paham, uang untuk apa, yang harus banyak masuknya dari pada keluarnya.
“UMKM juga sama. Bagaimana cara mengaturnya. Untuk usaha dan untuk pribadi. Termasuk Bisnis Owner. Jadi Pengusaha itu paling tidak menguasai penjualan dengan bisa menjual, bisa mengelola keuangan dan bisa operasional,” ungkap Sutjipto.
Dikatakan, selama ini laporan keuangan hanya dibuat sebulan sekali, yang mentargetkan karyawan pada tanggal tertentu harus sudah selesai. Namun diceritakan oleh Ustadz Hari, ada salah satu Pengusaha Indonesia yang setiap hari bagda Shalat Dhuha membaca laporan keuangan. Sutjipto mengaku, hal ini sangat menarik dan memang ide ini sangat bagus.
“Untuk membikin satu kebijakan, bisa dibaca dari laporan keuangan,” Sutjipto menjelaskan. Sehingga akan diketahui siklus keuangan yang digunakan dan pemborosan keuangan yang terjadi.
Dengan informasi ini, Sutjipto kemudian tertarik dan mengundang untuk internal perusahaannya untuk berbenah dan kemudian nantinya akan berbagi dengan publik. Kehadiran Ustadz Hari nantinya sebagai Mentor yang diundang sesuai tarif yang ada.
Disebutkan, sebagai pemilik usaha yang mencari solusi terbaik, yang menerima jurnal laporan keuangan setiap hari dan dibaca setiap hari.
“Kalau pemilik membaca laporan setiap hari, semangat mengelola usaha akan semakin meningkat,” Sutjipto kembali menegaskan.
Dicontohkan, ada saldo bisa digunakan untuk jangka waktu tertentu, sehingga ada perencanaan untuk aktivitas. Sehingga jika tidak membaca laporan keuangan, membuat terganggunya kegiatan usaha.
Sutjipto juga mencontohkan kegiatan usaha yang tidak Syariah yang banyak persoalan, karena unsur ribawi dan salah menggunakan keuangan.
Tidak bisa melakukan perimbangan keuangan. Sehingga dalam bisnis idealnya ada uang tunai. Bisa hidup sederhana, tapi jika ada perlu sesuatu, ada keuangannya, termasuk hal-hal sosial untuk dapat dibantu dengan adanya perencanaan keuangan yang baik tersebut.
“Kita akan segera mengubah yang tidak baik menjadi baik dan lakukan pengelola keuangan yang baik dengan para Mentor,,” tegas Sutjipto.
Pihaknya mau membuat blue print (cetak biru) untuk kejelasan langkah usaha, karena dari catatan pengamatan, ada perusahaan bertahan lama, mendapat karyawan yang loyal (setia) yang menjadi keinginan dirinya untuk bisa mencapai hal ini. Seperti halnya Partai Politik Besar yang bisa bertahan hingga saat ini karena struktur yang sudah bagus di dalamnya, yang ke luar masuk kader sebagai hal yang biasa. Demikian juga ke luar masuk karyawan sebagai hal biasa. Sehingga adanya blue print, memperkokoh perusahaan untuk bisa bertahan lama.
“Kenapa Perusahaan besar itu mendapatkan karyawan yang loyal? Itu yang iri. Saya sebagai pribadi menginginkan itu. Bagaimana organisasi besar bisa bertahan lama. Kita lihat di Perusahaan yang strukturnya sudah bagus. Karyawan senior bertahan lama. Karyawan barunya bangga di perusahaan tadi. Ternyata perusahaan tadi membikin suasana yang membikin karyawan betah,” ungkap Sutjipto.
Masa lalu bagian dari sejarah, namun bagaimana membangun perusahaan dengan sekedar meminjam tangan orang lain dan pemikiran orang lain, tapi tetep bertanggung jawab dengan yang kita punya dan menjadi payung dari karyawan yang bergabung di perusahaan kita.
“Itu yang mulai saya tata dan semoga di tahun 2023 ini bisa kita wujudkan. Karena untuk mendapatkan suplai barang, kita sudah diberikan kemudahan. Mendapatkan karyawan, kita sudah dikasih kemudahan. Mendapatkan permodalan, sudah dikasihkan kemudahan. Teman-teman di Perbankan banyak. Kita tinggal ngomong. Gampang. Kalau kita tidak berilmu, dapat modalnya tidak bisa mengembalikan, malah jadi musibah. Kita selesaikan masa lalu yang kita punya. Kita bangun dengan bagus dan kita yakin dengan selesainya Ramadhan, masuknya Idul Fitri dan masuk bulan Syawal. Yakin Allah berikan kemudahan. Yang penting kita semua dengan niat baik. Semoga lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya sembari member ikan nasehat. (liedajuna)